ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN NEWMAN’S ERROR ANALYSIS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis pada siswa kelas VI SD Negeri 167 Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah memberikan soal uraian berbentuk cerita kepada siswa, kemudian jawabannya dianalisis berdasarkan Newman’s Error Analysis yang meliputi 5 jenis dan kategori, yaitu: (1) Reading; (2) Comprehension; (3) Transformation; (4) Process Skill; dan (5) Encoding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesalahan matematis berdasarkan Newman Error Analysis yang meliputi: (1) Reading; (2) Comprehension; (3) Transformation (4) Process Skill; dan (5) Encoding. Berdasarkan hasil penelitian ini betapa pentingnya implementasi dan pengembangan proses pembelajaran matematika yang menekankan pemahaman konsep, penalaran, dan problem solving.
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Soal Cerita, dan Newman’s Error Analysis.
Pendahuluan
Salah satu kesulitan matematika yang umum dihadapi siswa adalah ketika dihadapkan pada pemecahan masalah (problem solving) termasuk soal-soal cerita (verbal) matematis (Al Krismanto, 2009:1). Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan soal cerita matematis diperlukan sejumlah langkah yang harus dilakukan secara bertahap, urut dan runtut, di antaranya: (1) understanding the problem; (2) devising plan; (3) carrying out the plan; dan (4) looking back (Polya, 1988). Selain itu, dibutuhkan pengetahuan konseptual dan keterampilan matematis yang majemuk, mulai dari kecermatan membaca dan memahami soal, mengidentifikasi berbagai informasi, mengidentifikasi pertanyaan, membuat model matematika, memilih langkah-langkah yang akan digunakan, menerapkan operasi matematis secara benar, serta menyimpulkan jawaban secara tepat dan benar sesuai pertanyaan (Supap dkk., 2011).
Dalam pembelajaran matematika, guru perlu sedini mungkin mengetahui kemampuan matematis siswa. Guru juga harus berusaha mengatasi beragam kesulitan matematis, termasuk kesalahan siswa dalam menjawab soal (masalah) secara lisan maupun tulisan. Yang pasti kesulitan menjawab dan menyelesaikan masalah matematika seringkali tercermin dalam bentuk kesalahan (Subanji, 2015:18). Kesalahan yang dilakukan siswa perlu mendapatkan perhatian dan secepatnya ditangani, ditemukan, dan dipastikan sumbernya. Jika tidak segera diatasi, diyakini berbagai kesalahan tersebut akan berdampak secara beruntun ke masalah matematika berikutnya (Subanji, 2015:21). Oleh sebab itu, guru matematika harus segera mungkin menanganinya, dengan harapan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dengan mengetahui kesulitan dan kesalahan matematis siswa, guru akan lebih mudah memetakan kemampuan, mengetahui jenis dan bentuk kesalahan siswa, sehingga guru dapat mengambil langkah-langkah solutif guna mengatasi permasalahan yang terjadi dengan harapan tidak akan terjadi kesalahan-kesalahan serupa yang akan menghambat keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Selain itu guru juga dapat menentukan strategi yang akan diterapkan dalam pembelajaran berikutnya (Abdullah, dkk., , 2015).
Untuk mengetahui dan menganalisis jenis dan bentuk kesalahan matematis yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, guru dapat menggunakan metode Newman’s Error Analysis. Newman’s Error Analysis adalah metode dalam menganalisis dan mengklasifikasi jenis kesalahan yang dilakukan siswa (Prakitipong & Nakamura, 2006) dalam menyelesaikan masalah (problem solving) termasuk soal cerita matematis (Abdullah dkk., 2015). Metode ini telah diterapkan di berbagai Negara (Suyitno, 2015). Kerangka dasar Newman’s Error Analysis meliputi 5 tahapan, jenis dan kategori secara sistematis dan berurutan yang meliputi: (1) Reading; (2) Comprehension; (3) Transformation; (4) Process Skill; dan (5) Encoding (Ellerton & Clement, 1992; Prakitipong & Nakamura, 2006; & White, 2010) disajikan pada gambar 1 sebagai berikut.
(Ellerton & Clement, 1992) (Abdullah dkk, 2015)
Gambar 1. Konsep The Newman’s Error Analysis
Penjabaran tentang jenis dan kategori kesalahan siswa dalam penyelesaian masalah matematika berdasarkan konsep Newman’s Error Analysis (Prakitipong & Nakamura, 2006; Singh dkk., 2010; & Abdullah dkk, 2015) dijelaskan sebagai berikut:
Reading
Jika siswa mampu membaca tetapi tidak dapat memahami maksud informasi dan makna kata kunci dan simbol dalam pertanyaan atau masalah tersebut.
Comprehension
Jika siswa tidak dapat menuliskan informasi, kata kunci, simbol dan pertanyaan yang ditanyakan dalam masalah tersebut.
Transformation
Jika siswa tidak dapat memilih dan menentukan rumus, operasi atau rangkaian operasi dan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Process Skill
Jika siswa tidak dapat melakukan komputasi, menyelesaikan operasi atau rangkaian operasi dan strategi secara benar dalam menyelesaikan masalah.
Encoding
Jika siswa tidak dapat menuliskan jawaban akhir penyelesaian dengan benar sesuai pertanyaan yang ditanyakan dalam masalah tersebut.
Latar belakang soal cerita matematis digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada kondisi riil yang terjadi SD Negeri 167 Rejang Lebong. Selain itu, soal cerita digunakan untuk beberapa alasan dan tujuan, yaitu: (1) bahwa selama pembelajaran matematika, soal-soal yang diberikan kepada siswa bersifat rutin, dan hanya menekankan penguasaan dan penerapan rumus dan prosedural semata; (2) untuk menantang siswa agar dapat mengembangkan pemahaman konseptual, kemampuan penalaran, keterampilan matematis, kemampuan berpikir kritis, dan kreatif dalam pemecahan masalah; dan (3) diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan pemecahan secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan, mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis; dan (2) mengetahui letak, jenis dan kategori kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis. Dengan hasil analisis penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan pandangan mengenai kesalahan matematis, letak kesalahan, jenis dan bentuk kesalahan, dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaiakan soal cerita. Selain itu, siswa juga akan mengetahui jenis dan bentuk kesalahan matematis yang telah dilakukan sehingga diharapkan siswa akan lebih berhati-hati ketika menyelesaikan permasalahan matematis. Guru juga dapat merencanakan tindakan yang perlu dan harus dilakukan guna mengatasi dan meminimalisir berbagai jenis dan bentuk kesalahan matematis yang telah dilakukan siswa. Guru dapat menindaklanjuti secara konkret dengan merencanakan berbagai strategi pembelajaran yang menekankan pemahaman konseptual, pengembangan penalaran dan keterampilan matematis dalam penyelesaian masalah.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan, mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan jawaban siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis siswa kelas VI SD Negeri 167 Rejang Lebong. Data penelitian deskriptif memuat hasil penelitian yang memberikan gambaran secara mendalam tentang fakta-fakta dari objek yang diteliti. Data penelitian deskriptif dapat berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto-foto, hasil rekaman, catatan dan dokumen lainnya (Moleong, 2014).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan secara bertahap dan berurutan yaitu: merencanakan, membuat instrumen tes, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat laporan hasil penelitian. Instrumen utama penelitian ini adalah perangkat tes berisi lembar soal dengan tiga soal cerita matematis. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal kepada 33 siswa kelas VI SD Negeri 167 Rejang Lebong, kemudian hasil jawaban siswa tersebut dikoreksi dan dianalisis jenis dan kategori kesalahannya berdasarkan Newman’s Error Analysis. Adapun indikator setiap jenis dan kategori kesalahan berdasarkan Newman’s Error Analysis dikembangkan oleh peneliti yang didasarkan oleh pendapat Singh dkk (2010) dan Jha (2012) sebagai berikut.
Tabel 1. Indikator Setiap Kategori Kesalahan Berdasarkan Newman’s Error Analysis
Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: (1) mereduksi data, yaitu: merangkum, memilih dan memfokuskan data sesuai tujuan penelitian; (2) penyajian data, yaitu: data hasil reduksi disajikan secara naratif deskriptif; dan (3) penarikan kesimpulan, yaitu: menyajikan gambaran keseluruhan hasil penelitian (Sugiyono, 2010:246).
Daftar Pustaka
Abdullah, A.H., Abidin, N. L.Z., & Ali, M. 2015. Analysis of Students’ Errors in Solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) Problems for the Topic of Fraction. Journal Asian Social Science. Vol. 11. No. 21. Hlm: 133-142.
Al Krismanto. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematka.
Ellerton, N., & Clements. 1992. Implication of Newman Research for The Issue of “What is Basic in School Mathematics?”. (Online) (https://www.merga.net.au/documents/RP_Ellerton_ Clements _2_ 1992 .pdf.). Diunduh Rabu, 3 Januari 2018.
Jha, S. K. 2012. Mathematics Performance of Primary School Students in Assam (India): An Analysis Using Newman Procedure. International Journal of Computer Application in Engineering Sciences. Vol. 2. No. 1. Hlm: 17-21.
Moleong, L.J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cetakan 32). Bandung: PT. Remaja Rosydakarya.
Polya, G. 1988. How to Solve it: A New Aspect of Mathematicsal Method. USA: Princeton Science Library Edition.
Pratikipong, N., & Nakamura, S. 2006. Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Students in Thailand Using Newman Procedure. CICE Hiroshima University, Journal of International Cooperation in Education. Vol. 9. No. 1. Hlm: 111-122.
Komentar
Posting Komentar